SATUSULAWESI,BOLSEL- Debat kandidat Pilkada Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) menyuguhkan diskusi panas, khususnya terkait topik kesetaraan gender.
Dalam debat ini, calon wakil bupati dari pasangan nomor urut dua, Deddy Abdul Hamid, menjelaskan bahwa pemerintah saat ini telah memberi peran penting kepada perempuan.
Deddy menyebutkan bahwa banyak perempuan di Bolsel yang kini memegang jabatan strategis, seperti Kepala Badan Keuangan, Kepala Dinas Perlindungan Anak, dan beberapa camat.
“Kami juga mendorong peningkatan kapasitas perempuan lewat pelatihan dan mendukung keterwakilan mereka di DPRD,” ujar Deddy, menekankan komitmen pemerintah dalam mewujudkan kesetaraan gender.
Namun, ketika calon wakil bupati nomor urut satu, Hartina Badu, diberikan kesempatan menanggapi, ia justru menyinggung soal Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), yang dinilainya masih menjadi isu penting di Bolsel.
“Masih banyak kasus KDRT di Bolsel yang perlu menjadi perhatian,” ungkap Hartina, yang langsung menimbulkan respons dari Deddy.
Menanggapi pernyataan tersebut, Deddy menegaskan bahwa Hartina keliru dalam menanggapi topik yang sedang dibahas.
“Saya rasa ini kurang tepat, karena fokus diskusi kita adalah kesetaraan gender, bukan KDRT. Isu ini bisa kita bahas di segmen lain,” kata Deddy.
Debat kandidat ini diadakan oleh KPU Bolsel, menghadirkan dua pasangan calon: pasangan nomor urut satu, Arsalan Makalalag dan Hartina Badu, serta pasangan nomor urut dua, Iskandar Kamaru dan Deddy Abdul Hamid.***
Comment